6 Jenis Tes Potensi Akademik yang Perlu Kamu Ketahui
jenis-tes-potensi-akademik-yang-perlu-diketahui

Tes Potensi Akademik atau TPA adalah salah satu tes yang umum dalam dunia pendidikan maupun profesional. Dalam pelaksanaannya, peserta harus menghadapi beberapa jenis tes potensi akademik untuk menilai kemampuan berpikir logis, verbal, analitis, dan numerik secara menyeluruh. 

Tes ini sering menjadi acuan dalam proses seleksi awal. Penilaiannya yang objektif kerap digunakan untuk membantu mempercepat proses seleksi, baik untuk masuk ke kampus favorit atau perusahaan besar ternama. 

Jenis Tes Potensi Akademik yang Perlu Diketahui

Agar bisa lolos dalam proses seleksi, baik pendidikan maupun saat melamar kerja, kamu harus melewati berbagai rangkaian tes, tidak terkecuali TPA. Tidak hanya satu, terdapat beberapa jenis Tes Potensi Akademik yang harus kamu jawab, yaitu: 

1. Tes Verbal

Pertama adalah tes verbal, yang bertujuan untuk mengukur kemampuan dalam memahami, mengolah, serta menyampaikan informasi berbasis bahasa. Soal dalam tes verbal lebih menekankan pada logika bahasa dan penguasaan kosakata. 

Salah satu materi umum pada tes verbal adalah sinonim dan antonim. Dalam materi ini,  peserta diminta untuk mencari kata yang memiliki makna sama atau berlawanan. Soal ini akan menguji kemampuan memahami inti, simpulan, atau detail dalam teks tersebut. 

Kunci keberhasilan dalam tes verbal adalah kemampuan membaca dengan cermat. Tidak cuma itu, kamu juga harus bisa memahami konteks dan memiliki penguasaan kosakata yang baik.

2. Tes Numerik

Jenis Tes Potensi Akademik selanjutnya adalah tes numerik. Bagian ini menjadi acuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memahami pola angka, melakukan perhitungan dengan cepat, serta menarik kesimpulan dari data numerik. 

Salah satu bentuk soal dalam tes numerik adalah deret angka. Dalam soal ini, peserta akan diminta untuk menebak pola dari urutan bilangan. Bentuk soal lainnya adalah aritmatika dasar, seperti penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian. 

Tes numerik juga termasuk perbandingan dan logika angka. Misalnya, memilih angka yang tidak sesuai pola atau menentukan proporsi. Meski terlihat sederhana, soal-soal pada tes numerik berperan penting dalam menilai kecepatan dan ketepatan perhitungan. 

3. Tes Logika (Penalaran)

Tes logika bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam berpikir secara sistematis dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia menggunakan analisis logis. Salah satu materi yang umum dalam tes ini adalah silogisme, yaitu penarikan kesimpulan dari dua atau lebih premis.

Materi lainnya mencakup logika pernyataan, peserta diminta menentukan apakah suatu kesimpulan benar atau salah berdasarkan pernyataan tertentu.

Selain logika verbal, beberapa soal juga menggunakan diagram atau pola gambar yang menguji kemampuan visual dan spasial. Peserta diminta menebak gambar selanjutnya dari urutan pola. Hal ini berfungsi untuk melatih daya tangkap dan konsistensi dalam mengenali struktur logis visual.

4. Tes Spasial

Tes spasial atau tes gambar digunakan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam memvisualisasikan bentuk, orientasi, dan posisi objek di ruang. Kemampuan spasial juga mencerminkan cara berpikir non-verbal yang berfokus pada pola dan struktur visual.

Salah satu bentuk soal yang umum adalah pencocokan gambar. Peserta diminta untuk menemukan gambar yang identik atau serupa dari sekumpulan pilihan. Soal ini melatih ketelitian dalam memperhatikan detail bentuk dan posisi.

Selain pencocokan gambar, jenis lain dari tes spasial adalah rotasi objek atau memutar gambar dalam pikiran untuk menentukan bentuk akhir hasil rotasinya. Soal ini menguji kemampuan visualisasi mental dan manipulasi objek.

Jenis lainnya adalah soal bayangan cermin dan potongan bangun ruang. Bentuk soal ini mengharuskan peserta untuk membayangkan bentuk hasil pantulan atau potongan dari objek 3D. Jenis soal ini sangat membantu dalam menilai persepsi spasial dan ketepatan orientasi visual.

5. Tes Kemampuan Analitis

Jenis Tes Potensi Akademik berikutnya adalah kemampuan analitis. Jenis ini dirancang untuk mengukur kecakapan seseorang dalam memahami informasi kompleks dan dapat mengolahnya secara logis untuk menghasilkan kesimpulan. Biasanya, tes ini menggunakan soal berbasis studi kasus, grafik, tabel, atau data yang perlu pemikiran kritis. 

Salah satu bentuk umum tes ini adalah studi kasus logika. Peserta harus membaca situasi tertentu dan menjawab pertanyaan berdasarkan informasi tersebut. Soal ini menguji pemahaman situasional dan perhitungan logis.

Jenis lainnya adalah interpretasi grafik atau tabel. Misalnya, membaca diagram batang atau tabel data untuk menarik kesimpulan. Peserta harus menganalisis angka dan tren visual secara teliti. Ini penting untuk menilai kemampuan membaca data dengan cepat dan akurat.

Tes ini juga mencakup penalaran data kuantitatif. Peserta diminta menghitung persentase, perbandingan, atau proyeksi sesuai data yang diberikan. Bentuk soal ini menggambarkan kemampuan interpretasi angka dalam konteks lebih luas, bukan sekadar hitungan biasa.

6. Tes Kecepatan dan Ketelitian (Skolastik)

Jenis Tes Potensi Akademik yang terakhir adalah kecepatan dan ketelitian, atau istilah populernya adalah skolastik. Bentuk soal ini dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bekerja cepat dengan tetap menjaga akurasi. 

Soalnya bersifat sederhana, seperti mencocokkan huruf, menghitung angka dasar, atau mencari perbedaan. Menariknya, soal akan diberikan dalam jumlah besar untuk dikerjakan dalam waktu yang sangat terbatas.

Tujuan utama tes ini adalah menguji fokus, konsistensi, dan ketahanan mental saat berada di bawah tekanan waktu. Contoh soal yang sering muncul adalah menentukan jumlah huruf tertentu dalam sekumpulan karakter acak.

Tes ini juga bisa berbentuk pengisian cepat soal matematika dasar atau logika singkat. Jenis ini biasanya merupakan bagian penting dalam seleksi kerja yang menuntut kecepatan dan akurasi dalam mengerjakan tugas.

Menghadapi berbagai jenis Tes Potensi Akademik tidak selalu tentang kecerdasan. Sebab, tes ini juga menuntut strategi, konsentrasi, konsistensi, dan kesiapan. Agar bisa lolos dalam seleksi ini, kamu tentu harus banyak berlatih. 

Sambil mempersiapkan diri, kamu bisa terus mencari peluang untuk bisa bekerja sesuai minat di perusahaan impian. Kalau butuh lowongan kerja terbaru di perusahaan ternama, kamu bisa cek langsung di Talent Hero

Dapatkan juga berbagai informasi seputar proses rekrutmen dan tips kerja yang bisa bantu kamu lebih siap menyambut dunia profesional yang lebih bersaing. Sudah siap untuk jadi profesional dengan kualitas saing tinggi?