Cara Menilai Technical Skill Talenta dalam Rekrutmen
Cara menilai technical skill kandidat

Dalam proses perekrutan, technical skill menjadi salah satu aspek penting yang perlu dinilai oleh HR. keterampilan teknis ini menunjukkan sejauh mana kandidat mampu mengerjakan tugas – tugas yang berhubungan langsung dengan pekerjaannya. 

Dengan menilai technical skill secara akurat, HR dapat memastikan bahwa talenta memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan mampu berkontribusi secara efektif dalam tim.

Dalam industri IT, technical skill mencakup berbagai aspek, seperti pemrograman, pengelolaan database, keamanan siber, dan analisis data. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki metode yang tepat untuk mengevaluasi keterampilan teknis talenta agar mendapatkan talenta terbaik.

Apa itu Technical Skill?

Technical skill adalah keterampilan yang berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengoperasikan alat, teknologi, atau metode tertentu yang diperlukan dalam pekerjaannya. Technical skill ini bersifat spesifik dan dapat diukur secara objektif.

Dalam dunia kerja, technical skill sangat penting karena menentukan apakah seseorang dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Misalnya, seorang programmer harus bisa menulis kode dengan bahasa pemrograman tertentu, sementara seorang desainer grafis harus menguasai software seperti Adobe Photoshop atau Illustrator.

Tidak hanya dalam bidang teknologi, technical skill juga dibutuhkan di berbagai industri lainnya. Seorang akuntan, misalnya, harus memiliki keterampilan dalam menggunakan perangkat lunak akuntansi seperti Excel atau SAP. Begitu pula dengan seorang mekanik yang perlu memahami cara memperbaiki mesin kendaraan. Oleh karena itu, setiap pekerjaan memiliki technical skill yang berbeda – beda tergantung pada bidangnya.

Contoh Technical Skill yang Umum Dibutuhkan

Technical skill berbeda – beda tergantung pada jenis pekerjaan dan industri. Berikut adalah beberapa contoh keterampilan teknis yang paling umum dibutuhkan dalam dunia kerja, terutama di bidang IT:

  • Pemrograman: menguasai bahasa seperti Python, Java, JavaScript, C++, atau framework seperti React, Angular, atau Laravel.
  • Manajemen Database: kemampuan dalam SQL (MySQL, PostgreSQL) atau NoSQL (MongoDB, Firebase).
  • Jaringan dan keamanan siber: memahami konsep firewall, enkripsi, dan proteksi data dari ancaman keamanan seperti malware, phishing, dan SQL injection.
  • Cloud Computing: keahlian dalam menggunakan layanan seperti AWS, Google Cloud, atau Microsoft Azure.
  • Analisis data: menggunakan data tools seperti Excel, Tableau, atau Phyton untuk mengolah data.
  • UI/UX: menguasai software desain seperti Adobe Photoshop, Illustrator, dan Figma. Memahami konsep User Experience serta memiliki kemampuan pembuatan konten.

Cara Menilai Technical Skill

Menilai technical skill calon talenta bukan hanya dengan melihat sertifikat atau pengalaman kerja yang tercantum di CV. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur keterampilan teknis secara objektif, sebagai berikut:

Lakukan technical test

Salah satu cara paling efektif untuk mengukur kemampuan teknis talenta adalah melalui technical test. Metode ini memberikan gambaran langsung mengenai sejauh mana kandidat memahami konsep dan praktik dalam pekerjaan nya.

Misalnya, untuk posisi developer, talenta bisa diminta menyelesaikan coding challenge atau mengerjakan proyek kecil yang relevan dengan pekerjaan mereka nantinya. Beberapa perusahaan menggunakan platform seperti HackerRank atau Codesignal untuk mengelola tes ini.

Tes teknis tidak harus selalu berupa soal pilihan ganda atau ujian berbasis teori. Simulasi dengan memberikan pekerjaan nyata juga bisa menjadi cara efektif untuk melihat bagaimana talenta menyelesaikan masalah yang akan mereka hadapi saat bekerja nanti.

Laksanakan technical interview

Selain tes teknis, wawancara juga menjadi bagian penting dalam proses penilaian. Wawancara ini dilakukan untuk menggali lebih dalam mengenai pemahaman talenta terhadap konsep teknis serta bagaimana mereka menyelesaikan masalah dalam pekerjaan. Biasanya, wawancara ini dilakukan oleh tim teknis atau hiring manager yang memahami secara langsung kebutuhan posisi tersebut.

Dalam sesi wawancara teknis, talenta bisa diminta untuk menjelaskan proyek yang pernah mereka kerjakan, dan mendiskusikan bagaimana mereka menyelesaikannya. Hal ini membantu perusahaan menilai tidak hanya kemampuan teknis, tetapi cara mereka berpikir untuk menyelesaikan tantangan kerja.

Review portofolio dan project

Portofolio dan proyek yang telah dikerjakan talenta dapat menjadi bukti nyata dari kemampuan mereka. Dengan melihat hasil kerja sebelumnya, HR dapat mengevaluasi apakah kualitas pekerjaan sesuai dengan standar perusahaan. Bagi talenta di bidang IT, portofolio bisa berupa kontribusi di proyek open source, dan aplikasi yang telah mereka kembangkan.

Melalui review portofolio, HR juga bisa menilai kreativitas, keterampilan pemecahan masalah, serta konsistensi kandidat dalam mengembangkan keterampilan mereka.

Real – time task

Selain tes teknis yang bersifat tertulis atau berbasis proyek, ada juga metode lain yang bisa digunakan, yaitu real-time task. Metode ini meminta kandidat untuk menyelesaikan tugas secara langsung dalam waktu yang ditentukan. Misalnya, seorang software engineer dapat diminta menulis kode secara langsung saat sesi wawancara atau seorang UI/UX designer diminta membuat desain sederhana dalam waktu singkat.

Metode ini membantu HR dan tim rekrutmen melihat bagaimana kandidat bekerja di bawah tekanan, bagaimana mereka menganalisis masalah secara cepat, serta bagaimana mereka menerapkan keterampilan teknis dalam situasi nyata.

Kolaborasi dengan tim teknis

Menilai kemampuan teknis kandidat tidak hanya menjadi tugas HR, tetapi juga perlu melibatkan tim teknis yang akan bekerja ataupun tidak nantinya (jika outsource). Tim teknis bisa memberikan wawasan lebih mendalam mengenai kecocokan keterampilan talenta dengan kebutuhan proyek.

Sesi diskusi atau studi kasus bersama tim teknis bisa menjadi metode yang efektif untuk melihat bagaimana kandidat berinteraksi, berkomunikasi, dan memecahkan masalah dalam lingkungan kerja yang lebih nyata. 

Mengalihkan ke vendor IT

Jika perusahaan tidak memiliki kapasitas internal yang cukup untuk menilai keterampilan teknis talenta, menggunakan jasa vendor IT bisa menjadi alternatif. Vendor IT dapat menyediakan layanan penilaian keterampilan teknis, termasuk pengujian coding, wawancara teknis, dan sertifikasi keterampilan tertentu.

Menggunakan vendor eksternal bisa membantu perusahaan mendapatkan evaluasi yang lebih objektif, terutama jika HR tidak memiliki latar belakang teknis yang kuat. Dengan demikian, keputusan rekrutmen dapat dibuat berdasarkan data yang lebih akurat dan sesuai standar industri.

Mengalihkan penilaian ke vendor IT bisa menjadi solusi efektif jika perusahaan kekurangan tenaga teknis berpengalaman atau membutuhkan penilaian secara objektif dan terukur. Namun, pastikan vendor yang dipilih memahami kebutuhan spesifik bisnis Anda untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. 

Jika Anda sedang mencari vendor untuk merekrut tenaga IT, Anda bisa menggunakan jasa Talent Hero. Talen Hero adalah aplikasi rekrutmen karyawan sekaligus dapat menjadi mitra dalam proses rekrutmen IT yang menyediakan layanan end to end, di mana perusahaan dapat mengalihkan seluruh proses rekrutmen mulai dari penyaringan awal hingga penilaian teknis mendalam. Yuk cari tahu lebih lanjut mengenai Talent Hero disini: Rekrut Talenta Terbaik dengan Aplikasi Rekrutmen Karyawan Talent Hero.